Pemegang Rahasia Illahiyah






Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi


Kitab yang berjudul "Primbon Thoriqot Akmaliyah, Kitab Syahadat" karya Kanjeng Pangeran Saptonegoro Syekh Nur Kalam Pemalang, 3 Juz semua isinya menerangkan bab Hakekat Ma'rifatullah.


Jika Hamzah Fansuri Sumatra dengan bait-bait sya'irnya maka Syekh Nur Kalam Pemalang dengan pendekatan perlambang khas budaya Jawa dalam menyebarkan ajaran Tasawuf Falsafi.


Adalah Ibnu Arobi asal Andalusi peletak dasar aliran Tasawuf Falsafi dengan karya emasnya Fusus Hikam, yang pada akhirnya menjadi tarekat Akmaliyah.


Pengamal tarekat Akmaliyah mirip dengan tareka Khalwatiyah yang penuh misteri, bedanya Akmaliyah selalu berhati-hati sedang Khalwatiyah selalu bersembunyi.


Kanjeng Pangeran Saptonegoro Syekh Nur Kalam Pemalang adalah seorang Ulama besar pada zamannya diperkirakan hidup pada era Mataram Islam. Makam beliau dikomplek Soronatan samping Masjid Agung Nurul Kalam yang berada di Alun-alun pusat kota Pemalang.


Silsilah nasabnya tersambung sampai Sayyidina Hasan putra Sayyidah Fatimah putri dari Kanjeng Nabi Muhammad Rasulillah SAW. Keturunan dari Kanjeng Pangeran Saptonegoro Syekh Nur Kalam Pemalang banyak yang menjadi Ulama dan memiliki pondok pesantren maupun majlis ilmu yang tersebar keberbagai wilayah di jawa tengan.


Keluarga besar bani Kanjeng Pangeran Saptonegoro Syekh Nur Kalam Pemalang salah satu yang paling rapi dalam mencatat silsilah nasab keluarganya.


Berikut silsilah nasab Kanjeng Pangeran Saptonegoro Syekh Nur Kalam Pemalang,


Kanjeng Nabi Muhammad Rasulillah Saw


Sayyidah Fatimah


Sayyidina Hasan


Syarif Hasan al-Mutsanna


Syarif Abdullah al-Kamil


Syarif Musa al-Jun


Syarif Abdullah ats-Tsani


Syarif Musa ats-Tsani


Syarif Dawud Amir Makkah


Syarif Muhammad


Syarif Yahya az-Zahid


Syarif Abdullah


Syarif Abu Sholeh Musa Jaki Dausat


Sulton Aulia Syekh Abdul Qodir Jailani


Syarif Sholeh


Syarif Abdul Aziz


Syarif Abdurozak


Syarif Abdul Jabbar


Syarif Syu’aib


Syarif Abdul Qodir


Syarif Junaid


Syarif Maulana Ishaq


Syarif Yaqub


Syarif Muhammad Ainul Yaqin (Sunan Giri)


(Berdasarkan itsbat Sunan Giri oleh Naqobah marocco)


Silsilah Mbah Nur Kalam


Sunan Giri


Nyai Pasir Batang


P Giri

    

P. Agyana Mojolangu

    

R. Bagus Jiwo

    

R. Tamu Mongso

    

R. Ahmad Wahab

    

R. Nur Kalam Saptonegoro


(Berdasarkan data keluarga)


Kitab karya Kanjeng Pangeran Saptonegoro Syekh Nur Kalam Pemalang 3 Juz ini yang di tulis ulang oleh keturunannya yang bernama Kp Syekh H Imam Zaenal Abidin Padmanegara SH, menunjukan fakta bahwa banyak pengamal Akmaliyah di wilayah pesisir Pemalang dan sekitarnya.


Perlu kita ketahui bahwa, Tarekat Akmaliah adalah puncak dalam hirarki dunia sufistik, karena merekalah yang memegang beban rahasia illahiyah. Bisa jadi orang di samping kita adalah salah satu darinya...


Waallahu Alam

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HABIB BA'ALWI, KAUM PENGECUT DI HARI PAHLAWAN

Gambar
 "Pengecut hanya mengancam di saat dia aman." (Johann Wolfgang von Goethe) OLEH : FAQIH WIRAHADININGRAT PERTANYAAN LOGIS DENGAN JAWABAN SEDERHANA Ada pertanyaan besar. Di manakah posisi Para Habib pada HARI PAHLAWAN pada tanggal 10 Nopember 1945? Apakah mereka ikut berjuang dalam perang dahsyat di Surabaya pada saat itu? Ataukah justru bersorak gembira, sembari berdoa agar Sekutu menang dan Belanda kembali menjajah Nusantara? Tidak perlu seorang yang jenius untuk menjawab pertanyaan mudah tersebut. Tidak pula dibutuhkan seorang profesor sejarah demi memahaminya, cukup dengan logika sederhana saja. Mari kita jawab dengan fakta sejarah : 1. Kaum Ba’alwi didatangkan ke Nusantara demi kepentingan Penjajah Belanda. Mereka 100% naik kapal Belanda, bekerja ikut Belanda, dapat gaji, fasilitas tanah, jabatan dan tentu saja menjadi antek Belanda demi melanggengkan penjajahan atas Bumi Nusantara. 2. Para Habib yang mengaku cucu Nabi padahal aslinya ras Yahudi Khazari, digunakan untuk me...
Baca selengkapnya

Awas Jebakan Fisik Sekte Tobrut-tobrut

Gambar
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi Adalah Gus Dur salah satu Kiai pribumi yang sangat di takuti bahkan selalu difitnah untuk dijatuhkan marwahnya oleh sekte Tobrut-tobrut penyembah berhala nasab asal Hadramaut Yaman. Kalimat "Buta mata dan buta hati" terlontar dari mulut busuk gerombolan ini dan selalu di hembuskan tuduhan dan fitnahan lainnya. Gus Dur sampai hari ini namanya tetaplah harum serta tak ada hentinya para peziarah datang ke makamnya untuk dipanjatkan doa kepadanya. Sedang gerombolan mereka yang selalu memfitnahnya hari ini segala kebohonganya di buka secara terang benderang hingga digelari sebagai klan pembohong umat Islam di Nusantara bahkan Dunia. Klaimnya sebagai dzuriyah Nabi SAW tidak bisa di buktikan oleh mereka, dari sejumlah pertanyaan publik. Lalu kenapa Gus Dur selalu di musuhi oleh mereka?? Karena Gus Dur mengajarkan bahwa Islam dan budaya Arab itu sesuatu yang berbeda serta ajaran kesetaraan dan hanya yang bertaqwalah yang akan diangkat derajatnya oleh Al...
Baca selengkapnya

Mengapa Hasil Penelitian KH Imaduddin yang Penting, Bukan Siapa Beliau

Gambar
Sering kali orang yang tidak berpendidikan atau orang yang minim literasi lebih fokus pada peneliti daripada hasil penelitian itu sendiri. Padahal, dalam dunia akademis dan ilmiah, yang lebih penting adalah hasil penelitian yang didasarkan pada metodologi yang benar dan data yang valid , bukan siapa peneliti itu. KH Imaduddin Utsman Al Bantani memang sering menjadi topik yang membahas, tetapi yang seharusnya mendapat perhatian lebih adalah kesimpulan ilmiah yang ia hasilkan. Tesis beliau mengenai klaim keturunan Ba'alwi yang tidak sah sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW didasarkan pada pendekatan ilmiah yang kuat, menggunakan metode filologi, sejarah, dan analisis genetik yang sudah terbukti sah dan diterima oleh para ahli. Meskipun banyak orang mencoba mendiskreditkan penulisnya, fakta ilmiah tidak bisa terbantahkan oleh siapa penulisnya, tetapi oleh kualitas data dan analisis yang diberikan. Penelitian KH Imaduddin menggunakan pendekatan ilmiah yang sistematis, dan hasilnya ...
Baca selengkapnya