Panduan Sederhana Memahami dan Menyusun Silsilah Keluarga Sendiri
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi
Ilmu nasab adalah ilmu yang mempelajari garis keturunan, silsilah, dan sejarah keluarga. Ilmu nasab juga disebut sebagai genealogi.
Rasulullah Saw menganjurkan umatnya untuk mempelajari ilmu ini, dalam hadis Beliau bersabda,
اعرفوا أنسابكم تصلوا أرحامكم ، فإنه لا قرب لرحم إذا قطعت، وإن كانت قريبة ، ولا بعد لها إذا وصلت وإن كانت بعيدة
“Kenalilah nasab-nasabmu, maka tali persaudaraanmu akan terus bersambung. Sesungguhnya jika tali persaudaraan terputus, maka hubungan itu menjadi jauh meskipun sebetulnya dekat. Sebaliknya tali persaudaraan itu menjadi dekat bilamana kamu terus menyambungnya sekalipun jauh hubungannya.” (HR al-Bukhari)
Dikutip dari Mughni al-Muhtaj fi Halli Alfadz al-Minhaj, Imam al-Ghazali menyebutkan,
شَرَفُ النَّسَبِ مِنْ ثَلَاثِ جِهَاتٍ: إحْدَاهَا: الِانْتِهَاءُ إلَى شَجَرَةِ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَلَا يُعَادِلَهُ شَيْءٌ. الثَّانِيَةِ: الِانْتِمَاءُ إلَى الْعُلَمَاءِ فَإِنَّهُمْ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ – صَلَوَاتُ اللَّهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِمْ أجْمَعِينَ -، وَبِهِمْ رَبَطَ اللَّهُ تَعَالَى حِفْظَ الْمِلَّةِ الْمُحَمَّدِيَّةِ. وَالثَّالِثَةُ: الِانْتِمَاءُ إلَى أَهْلِ الصَّلَاحِ الْمَشْهُورِ وَالتَّقْوَى.
"Kemuliaan nasab itu ditinjau dari 3 sisi. Pertama, nasab yang sampai kepada Rasulullah SAW, maka tak ada sesuatu pun yang dapat mengimbanginya. Kedua, nasab yang terhubung kepada para ulama, karena sesungguhnya mereka adalah warisan para Nabi, dan dengan ulama, Allah SWT teguhkan penjagaan al-Millah al-Muhammadiyyah. Ketiga, nasab yang terhubung kepada orang-orang saleh yang masyhur dan bertakwa." (al-Khatib asy-Syirbini, Mughni al-Muhtaj fi Halli Alfadz al-Minhaj, juz 4, halaman 276)
Imam asy-Syafi’i menegaskan kalau. kemuliaan itu terdapat dalam ilmu dan budipekerti. Beliau berkata dalam syairnya,
حياة الفتى والله بالعلم والتقى * اذالم يكونا لاعتباراً لذاته
"Demi Allah kehidupan seorang pemuda hanya dengan ilmu pengetahuan dan ketakwaaan, jika tidak memiliki keduanya, maka keberadaannya tidak bermakna"
Mari luruskan niat terlebih dahulu sebelum lebih jauh mempelajari ilmu nasab secara mendalam karena efeknya sangat berbahaya. Misalnya, Habib Utsman bin Yahya dari Klan Ba'alwi Al Kadzabah Rasis yang disebut sebagai Mufti Betawi awal abad ke-20 sangat gigih menentang keras perkawinan antara syarifah (perempuan yang memiliki nasab bersambung ke Rasulullah) dengan lelaki yang bukan sayyid atau syarif (lelaki yang memiliki nasab bersambung ke Rasulullah) Dan, tidak berpengaruh meski walinya sudah mengijinkan pernikahan tersebut. Bahkan merupakan kewajiban bagi lelaki sayyid lainnya untuk menentang pernikahan tersebut.
Masih banyak lagi kasus yang terjadi selain diatas. Melihat efek yang terjadi dari klasifikasi nasab leluhur keluarga, maka tak heran jika ada sebagian orang yang bangga dengan nasabnya. Meskipun demikian, membangga-banggakan nasab sebenarnya bukan sifat yang baik. Karena kemuliaan seseorang tentulah karena ketakwaan.
Ungkapan Arab,
"Kemuliaan itu ditentukan dari akhlak, bukan silsilah nasabnya"
Bahwa memahami dan menyusun silsilah keluarga sendiri bukanlah tugas yang sulit jika tahu langkah-langkah dasarnya. Berikut beberapa langkah awal yang bisa di ikuti:
1. Mengumpulkan Informasi Dasar
Langkah pertama adalah mengumpulkan informasi dasar tentang setiap anggota keluarga, seperti nama lengkap, tanggal lahir, tanggal pernikahan, dan hubungan keluarga. Berikut beberapa tips dalam mengumpulkan informasi ini:
Catat Data Utama
Mulailah dengan keluarga inti, lalu lanjutkan ke generasi sebelumnya seperti kakek-nenek atau buyut. Catat semua informasi penting, seperti tanggal lahir dan pernikahan.
Wawancara dengan Anggota Keluarga yang Lebih Tua
Anggota keluarga yang lebih tua sering memiliki ingatan yang kuat tentang sejarah keluarga, terutama untuk generasi sebelumnya. Wawancara ini bisa membantu mendapatkan detail yang mungkin sulit ditemukan dalam dokumen tertulis.
2. Mengorganisir Data dengan Sistematis
Setelah informasi terkumpul, langkah berikutnya adalah mengatur data tersebut agar mudah dipahami. Ini beberapa cara yang bisa dilakukan:
Pengelompokan Berdasarkan Generasi
Kelompokkan data per generasi agar silsilah lebih mudah dibaca. Misalnya, letakkan kakek-nenek pada satu tingkat, orang tua di tingkat berikutnya, dan anak-anak di bawahnya.
Penggunaan Simbol atau Warna
Agar lebih mudah dibaca, gunakan simbol atau warna berbeda untuk setiap hubungan, seperti warna biru untuk garis keturunan paternal dan merah untuk maternal. Ini juga dapat membantu dalam visualisasi pohon keluarga.
3. Memilih Format Silsilah Keluarga
Setiap keluarga bisa memilih format silsilah yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Berikut beberapa format umum yang bisa digunakan:
Format Vertikal
Format ini menampilkan generasi tertua di bagian atas dan keturunan di bagian bawah. Cocok untuk keluarga yang ingin menunjukkan garis keturunan secara hierarkis.
Format Horizontal
Menampilkan anggota keluarga secara berurutan dari kiri ke kanan. Format ini bisa lebih mudah dibaca, terutama untuk silsilah yang sederhana.
Diagram Pohon
Format pohon keluarga menggambarkan garis keturunan yang bercabang dari akar hingga ujung ranting. Setiap cabang mewakili satu generasi, dan cocok untuk keluarga besar dengan banyak cabang keluarga.
Masing-masing format memiliki kelebihan dan kekurangannya. Format vertikal biasanya lebih rapi untuk melihat garis keturunan langsung, sementara diagram pohon memberikan visualisasi yang lebih natural namun memerlukan ruang lebih besar.
Setelah silsilah selesai dibuat, dapat memperdalam pemahaman dengan cara berikut:
Membaca Pola dan Hubungan dalam Silsilah
Perhatikan pola-pola, seperti jumlah anak dalam satu generasi atau pola pernikahan. Pola ini bisa mencerminkan budaya atau tradisi tertentu dalam keluarga.
Menelusuri Cerita Penting dalam Keluarga
Jika memungkinkan, cari tahu tentang peristiwa penting yang dialami oleh keluarga, seperti perpindahan tempat tinggal atau kisah perjuangan tertentu. Kisah-kisah ini sering kali memperkaya makna silsilah keluarga.
Memahami Istilah Umum dalam Silsilah
Beberapa istilah yang umum digunakan dalam silsilah adalah “keturunan”, “leluhur”, dan “generasi”. Mengetahui istilah ini membantu membaca dan memahami struktur silsilah dengan lebih baik.
Tantangan dalam Menyusun dan Memahami Silsilah Keluarga
Tentu saja, menyusun dan memahami silsilah keluarga juga memiliki tantangan tersendiri, antara lain:
Kurangnya Data atau Sumber Informasi
Untuk generasi yang lebih jauh, sering kali sulit menemukan informasi akurat. Sumber seperti dokumen keluarga, akta lahir, atau arsip foto bisa sangat membantu dalam mendapatkan data.
Kesulitan Menelusuri Keluarga yang Terpisah Jarak dan Waktu
Jika keluarga tersebar di berbagai tempat atau terputus akibat peristiwa tertentu, pencarian data bisa menjadi tantangan. Cara mengatasi hal ini adalah dengan melakukan wawancara dengan lebih banyak anggota keluarga atau mencari bantuan dari komunitas genealogis.
Memahami dan menyusun silsilah keluarga memiliki banyak manfaat, mulai dari mengenal sejarah keluarga hingga membangun ikatan keluarga yang lebih erat. Dengan ketekunan dalam mencari data, bisa mendapatkan gambaran menyeluruh tentang garis keturunan dan sejarah keluarga.
Semoga panduan sederhana ini dapat memotivasi untuk segera mencoba menyusun silsilah keluarga sendiri.
Waallahu Alam
.jpeg)
Komentar
Posting Komentar