Postingan

Aliran Kebatinan, Dulu dan Sekarang

Gambar
     Oleh: Kholili Hasib Prolog Aliran Bathiniyah memiliki sejarah panjang. Sekte ini berkembang, bermetamorfosis, terpecah menjadi banyak aliran dengan berbagai namanya. Embrio ajarannya telah muncul pada periode awal Islam dibawa oleh Abdullah bin Saba’ dan dikembangkan oleh Maimun bin Daishan, seorang Majusi. Di Indonesia, aliran kebatinan cukup marak berkembang menjadi beragam aliran kepercayaan. Di antaranya memiliki kemiripan dengan Bathiniyah yang pernah berkembang di dunia Islam dahulu. Mereka memiliki sejumlah pandangan yang sama. Misalnya ibadah cukup dilakukan dengan niat batin saja. Mereka juga sama-sama mengedepankan ruh dan jiwa tanpa memperdulikan praktik lahir. Tulisan ringkas ini akan menelisik akidah Bathiniyah sejak masa awal kemunculannya dengan aliran kebatinan yang berkembang di dunia saat ini. Asal-Usul dan Perkembangan Para ulama’ telah mejelaskan Bathinyah sebagai aliran yang terinfiltrasi oleh pemikiran menyimpang. Aliran Bathiniyah adalah golong...

Waspadai NU Dari Sengkuni Yahudi Rabithah Alawiyah

Gambar
Penulis : R. Panji Muhammad Yasiin Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Saya melihat semua ini sebenarnya adalah siasat dendam kusumat ex Ketua Jatma-Aswaja pak Luthfi Sengkuni Yahudi Bin Yahya dan Rabithah Alawiyah, untuk menghasut dan mengendalikan serta mengadu-domba Ketua Umum dengan Wakil Ketua Umum PBNU agar NU terpecah belah, sekarang telah terlihat dengan jelas dan mulai terbukti, setelah PBNU Pecah menjadi dua kubu, baru kemudian nanti akan dikuasai oleh Sengkuni Yahudi Rabithah Alawiyah dengan dalih kamuflase ingin menyelamatkan NU dari Perpecahan demi NKRI harga mati (siasat akal bulus Yahudi itu...). Sejak pertama kali Rabithah Alawiyah berdiri dalam sejarah terlihat mereka memiliki visi misi untuk menyaingi dan menguasai NU dengan cara berpura-pura mengaku cucu Nabi Muhammad SAW agar dapat menyaingi kepercayaan umat NU kepada Kyai-Kyai Kampung diseluruh pelosok Nusantara dapat beralih kepada habib-habib ba'alwi Rabithah Alawiyah, sehingga mereka dapat meni...

Habaib Ba'alwi Al Kadzabah Keturunan Dari Yahudi Ashkenazi Khazarian Identik Yakjuj Makjuj Bangsa Penipu dan Perusak

Gambar
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi DI daerah Rusia sekarang dulu berdiri kerajaan Khazaria yang menguasai wilayah Europa timur (Slavia) merekalah yang disebutkan dalam al-Quran sebagai bangsa Ya;juj dan Ma’juj.  Kira-kira pada tahun 740M, terjadi sebuah peristiwa. Bangsa Khazars di bawah tekanan terus menerus kedua super power tetangganya, Byzantium dan Muslim, apakah menerima agama Kristen atau Islam, akan tetapi penguasa bangsa Khazar, yang disebut Khakan, mendengar ada agama ketiga yaitu Judaisme atau Yahudi. Nampaknya untuk alasan-alasan kemandirian politik, Khakan mengumumkan bahwa bangsa Khazars menerima Judaisme sebagai agama mereka. Dalam waktu satu malam seluruh kelompok baru, bangsa Khazars yang suka berperang, tiba-tiba menyatakan dirinya sebagai Yahudi. Khazar mulai dideskripsikan sebagai ‘Kerajaan Yahudi’ oleh sejarawan pada waktu itu. Penerus penguasa Khazar mengambil nama Yahudi dan selama akhir abad ke-9 kerajaan Khazar menjadi tempat berlindung orang-orang Yahudi dari ...

Era Belanda Jama'ah Haji Dijadikan Budak Di Pulau Cocob dan Sarawak Oleh Firma Al-Segaff

Gambar
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi Dalam sejarah Indonesia, tercatat (di koleksi manuskrip Unv Leiden Belanda) bahwa pasca Perang jawa yang di pimpin oleh Pangeran Diponegoro kurun waktu abad ke 19-an terjadi sekitar 400 kali perlawanan melawan Belanda yang kebanyakan dipimpin oleh ulama-ulama Tarekat dan para Kiai dan Haji. Gerakan pelawanan dan pembrontakan rakyat pada waktu itu terjadi di berbagai macam tempat, dari yang skala kecil sampai yang besar. Diantaranya yang cukup besar yakni di Cilegon tahun 1888 yang dipimpin KH Wasith, H Marjuki dan KH Tubagus Ismail, keduanya adalah murid Syaikh Abdul Karim dan Syeikh Nawawi Al-Bantani, mursyid Thariqah Qadiriyah wan Naqsabandiyah (TQN). Haji Abdul Karim adalah seorang ulama di desa Lampuyang, Pontang yang kegiatan sehari-harinya mengadakan pengajaran agama pada masyarakat di daerahnya. Kegiatan pengajian Kiai ini semakin berkembang terutama setelah ia kembali dari Mekkah tahun 1872. Haji Abdul Karim mendirikan pesantren di Tanahara, yang ...

Habaib Ba'alwi Al Kadzabah Sampah Busuk Di Pojok Zaman

Gambar
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi Rasulullah SAW bersabda : وَمَنِ انْتَفَى مِنْ نَسَبٍ وَإِنْ دَقَّ كَفَرَ بِاللَّهِ "Barangsiapa mengingkari suatu nasab, sekalipun (nasab yang diingkari itu) remeh/rendah/kelas bawah, maka KAFIRLAH ia kepada Allah." (HR. Athabarani) Apalagi nasabnya orang mulia yang tersambung ke Walisongo seperti para Raden, Elang, Gawagis, Sidi, Buya, Kiai, Gus dll yang dalam keluarga besarnya untuk memelihara pengetahuan nasab selalu mencatat secara berkesinambungan oleh salah satu munsibnya juga berkegiatan untuk saling kenal antar keluarga semacam acara arisan keluarga atau silaturahim bani maupun acara haul mendoakan nenek moyangnya. Bertahun-tahun sejak zaman Belanda bahwasannya Habaib Ba'alwi Al Kadzabah menyatakan bahwa Walisongo tidak memiliki data maka nasabnya di ragukan dan terputus keturunannya di karenakan tidak memiliki anak laki-laki. Ada juga dari Habaib Ba'alwi Al Kadzabah yang bergaya moderat mengatakan bahwa Walisongo itu jalur nasa...

Inilah 8 Ciri Utama Pemalsu Nasab

Gambar
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi, NAAT Kab Pemalang Gambar tersebut adalah sebuah kutipan penting dari manuskrip abad ke-17 karya Syekh Saluki, munsib pertama Walisongo, menyampaikan pesan luhur dari Sunan Giri kepada Syekh Saluki: “Wahai Syekh Saluki, tulislah silsilah keturunanku sampai anak cucuku selama kamu hidup. Simpanlah baik-baik, karena siapa saja yang menyimpan silsilahku sampai anak cucuku niscaya akan dijaga oleh Allah dari setan dan iblis serta marabahaya. Namun jangan kamu tunjukkan silsilahku kepada anak cucuku yang tidak bisa membaca Al-Qur’an, tidak mau mengerjakan sholat lima waktu, suka kitman, kadzab, dan khianat. Sejatinya mereka bukanlah keturunanku.” Pernyataan ini bukan sekadar petuah pribadi, tetapi prinsip etika nasab yang menempatkan keimanan dan perilaku sebagai fondasi pengakuan keturunan. Sunan Giri dengan tegas menyatakan bahwa nasab tidak boleh menjadi legitimasi otomatis jika perilaku seseorang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dengan kata lain, nas...

PENYEBARAN ISLAM DI ASIA TENGARA

Gambar
Oleh : Anthony Reid  NEGARA-NEGARA UTAMA  Di tempat lain, di negara-negara kota besar, situasi dengan cepat berkembang di mana "raja adalah seorang pagan; para pedagang adalah orang-orang Moor". Beginilah Rui de Brito menggambarkan Brunei pada tahun 1514 (de Sá 1954, I: 68), dan hal yang sama pasti berlaku untuk Samudra pada tahun 1282 (ketika seorang raja non-Muslim mengirim utusan Muslim ke Tiongkok), ke Patani pada abad ke-14 (Hikayat Patani, II: 222), Melaka pada awal abad ke-15, Banjarmasin pada awal abad ke-16, dan Makassar pada akhir abad ke-16 (Hikayat Bandjar 262, 370, 430; dan lihat bab 6). Bahkan di Majapahit abad ke-14 dan Ayudhya abad ke-15 hingga ke-17, pusat-pusat peradaban Buddha yang besar, para pedagang Muslim telah mapan di ibu kota, dan tampaknya memiliki hubungan yang lebih baik dengan istana dibandingkan elemen perdagangan lainnya, termasuk Tionghoa non-Muslim. Namun, pengadilan-pengadilan tersebut memiliki tradisi sakral kerajaan yang jelas-jelas berten...