Walisongo Bukan Dari Klan Ba'alwi

 




Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi


Bahwa Walisongo merupakan dzuriyah Nabi Muhammad Saw. dari jalur al-Kazimi al-Husaini dan al-Jailani al-Hasani. Mereka bukan dari kaum Klan Ba’alwi Tarim Hadramaut Yaman. Ini penting untuk diketahui sejak awal. Catatan nasab Walisongo terintegrasi secara rapi di sejumlah negara Timur Tengah maupun Afrika. Termasuk Uzbekistan, Lebanon, Irak, Pakistan, India, Mesir dan Maroko.


Para Sayyid sudah datang ke Nusantara sejak abad 14 (1300 M). Para Sayyid yang datang ke Nusantara, membangun lembaga dakwah bernama Walisongo (jumlahnya tidak hanya 9 orang, tapi lebih). Walisongo itu bukan jumlah tokoh, tapi nama lembaga.


Para Sayyid ini hidup damai dan berasimilasi dengan warga lokal. Mereka menanggalkan nama fam dan menggantinya dengan sekadar sebutan Raden atau Kiai atau Gus. Ini dilakukan agar bisa berdakwah secara moderat, santun, dan nihil peperangan.


Meski hidup berbaur-damai dengan warga lokal, mereka tetap menulis catatan nasab keluarganya. Dan catatan nasab yang ditulis ratusan tahun silam ini, terus mutthasil (bersambung) hingga saat ini. Ini penting untuk diketahui, agar kita selalu berpikir secara ilmiah.


Sementara kaum Klan Ba’alwi baru datang ke Nusantara pada abad 19 (1800 M). Dan baru membuat catatan nasab pada kisaran tahun 1928 M, melalui kelembagaan bernama Rabithah Alawiyah (Maktab Daimi).


Silsilah keturunan Walisongo ke bawah, banyak tersimpan di manuskrip-manuskrip yang ada di kasepuhan-kasepuhan dan pesantren-pesantren dzuriyah Walisongo. Manuskrip tersebut selalu terjaga dan terupdate setiap zaman.


Selama ini, banyak yang menyembunyikan catatan manuskrip silsilah Wali Songo atas nama ketawadhu’an. Saat ini, manuskrip-manuskrip itu sudah mulai dimunculkan, atas nama ilmu pengetahuan dan stabilitas kebangsaan. Dan ini penting untuk dipahami sebagai bagian dari kekayaan islam nusantara.


Berikut sejumlah jalur nasab dari Walisongo:


A) Nasab Sunan Gunung Jati, jalur laki-laki.


1. Syarif Hidayatullah


2. Abdullah umdatuddin


3. Ali Nuruddin


4. Jamaluddin Husein


5. Mahmud Nasruddin


6. Jalaluddin


7. Ahmad Kabir


8. Jalaluddin al-bukhori


9. Ali al-bukhori


10. Ja’far


11. Muhammad


12. Mahmud


13. Ahmad


14. Abdullah


15. Ali


16. Ja’far Zaki


17. Ali al-naqi


18. Muhammad al-taqi


19. Ali al-ridho


20. Musa al-kazim


21. Ja’far Sodiq


22. Muhammad al-baqir


23. Ali zaynal ‘Abidin


24. Sayyidna Husein


25. Sayyidina Ali+sayyidah Fatimah al-zahra binti Sayyidina Muhammad SAW.


B) Nasab Sunan Giri, jalur laki-laki


1. Kanjeng Nabi Muhammad Rasulillah Saw


2. Sayyidah Fatimah


3. Sayyidina Hasan


4. Syarif Hasan al-Mutsanna


5. Syarif Abdullah al-Kamil


6. Syarif Musa al-Jun


7. Syarif Abdullah ats-Tsani


8. Syarif Musa ats-Tsani


9. Syarif Dawud Amir Makkah


10. Syarif Muhammad


11. Syarif Yahya az-Zahid


12. Syarif Abdullah


13. Syarif Abu Sholeh Musa Jaki Dausat


14. Sulton Aulia Syekh Abdul Qodir Jailani


15. Syarif Abdul Aziz bin Syarif Sholeh


16. Syarif Abdurozak


17. Syarif Abdul Jabbar


18. Syarif Syu’aib


19. Syarif Abdul Qodir


20. Syarif Junaid


21. Syarif Maulana Ishaq


22. Syarif Yaqub


25. Syarif Muhammad Ainul Yaqin (Sunan Giri)


C) Nasab Sunan Qudus, jalur laki-laki.


1. Kanjeng Nabi Muhammad Rasulillah Saw


2. Sayyidah Fatimah


3. Sayyidina Hasan


4. Syarif Hasan al-Mutsanna


5. Syarif Abdullah al-Kamil


6. Syarif Musa al-Jun


7. Syarif Abdullah ats-Tsani


8. Syarif Musa ats-Tsani


9. Syarif Dawud Amir Makkah


10. Syarif Muhammad


11. Syarif Yahya az-Zahid


12. Syarif Abdullah


13. Syarif Abu Sholeh Musa Jaki Dausat


14. Sulton Aulia Syekh Abdul Qodir Jailani


15. Syarif Sholeh


16. Syarif Abdul Aziz


17. Syarif Abdurozak


18. Syarif Abdul Jabbar


19. Syarif Syu’aib


20. Syarif Abdul Qodir


21. Syarif Junaid


22. Syarif Maulana Ishaq


23. Syarif Kholifah Husyn


24. Syarif Sabil (Sunan Ngudung)


25. Syarif Jakfar Shodiq (Sunan Qudus)


D) Nasab Sunan Ampel, jalur laki-laki


1. Sayyidina Kanjeng Nabi Muhammad Saw.


2. Sayyidah syarifah Fathimatuz  Zahro


3. Sayyid syarif asy-syahid Husain


4. Sayyid syarif Ali Zainal Abidin


5. Sayyid syarif Muhammad al-Baqir


6. Sayyid syarif Imam Ja’far ash-Shodiq


7. Sayyid syarif Musa Al-Kazhim


8. Sayyid syarif Ali Ar-Ridho


8. Sayyid syarif Muhammad At-Taqi


Sayyid syarif Muhammad al-Jawad


10. Sayyid syarif Ali An-Naqi an-Hadi


11. Sayyid syarif Ja’far az-Zaki


12. Sayyid syarif Ali al-Asyqori


13. Sayyid syarif Abdulloh


14. Sayyid syarif Ahmad


15. Sayyid syarif Mahmud


16. Sayyid syarif Muhammad


17. Sayyid syarif Ja’far


18. Sayyid syarif Ali


19. Sayyid syarif Makhdum Husein Jalaluddin al-Bukhori


20. Sayyid syarif Makhdum Ahmad Kabir


21. Sayyid syarif Makhdum Jalaluddin Husain


22. Sayyid Syarif Makhdum Mahmud Nasiruddin / Mahmudinil Kubro


23. Sayyid Syarif Makdhum Jamaluddin Akbar/ Jumadil Kubro


24. Sayyid Syarif Makhdum Ibrahim Assamarkandy


25. Makhdum Sunan Ampel / Sayyid Syarif Ali Ahmad Rahmatullah, berputra antara lain:


26. Sunan Bonang Makhdum Ibrahim


27. Sunan Drajat Makhdum Qosim


Wallahu Alam 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HABIB BA'ALWI, KAUM PENGECUT DI HARI PAHLAWAN

Awas Jebakan Fisik Sekte Tobrut-tobrut

Mengapa Hasil Penelitian KH Imaduddin yang Penting, Bukan Siapa Beliau