Muhibbin Potret Kegagalan Literasi Agama
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi
Perbudakan secara umum berarti segala hal mengenai pengendalian terhadap seseorang oleh orang lain dengan cara paksaan. Bedanya, dalam perbudakan spiritual seringkali tidak dilakukan dengan cara paksaan, namun hegomoni wacana.
Menurut seorang filsuf Italia, penulis, dan teoritikus politik Antonio Gramsci, hegemoni merupakan suatu kekuasaan atau dominasi atas nilai-nilai kehidupan, norma, maupun kebudayaan sekelompok masyarakat yang akhirnya berubah menjadi doktrin terhadap kelompok masyarakat lainnya dimana kelompok yang didominasi tersebut secara sadar mengikutinya. Kelompok yang didominasi tidak merasa ditindas dan justru merasa itu sebagai hal yang seharusnya terjadi.
Kata kuncinya ada di kalimat kelompok yang didominasi tidak merasa ditindas. Dalam perbudakan spiritual, seorang budak atau pihak yang didominasi tidak merasa ditindas. Bahkan mereka rela mengorbankan segalanya termasuk nyawanya untuk tuannya. Padahal spirit Islam jelas dan terang menghapus perbudakan antar manusia. Menghamba hanya kepada Allah SWT. Memang Allah menurunkan nabi. Kita pun diminta menaati Nabi.
Islam mengajarkan bahwa semua manusia sama. Semua manusia harus dihormati karena sama-sama cipataan Nya. Tidak ada manusia yang dihinakan. Semua orang harus mendapatkan perlakuan adil di muka hukum. Dari jelata sampai mereka yang mengklaim atau diklaim sebagai ulama atau keturunan siapapun jika melanggar hukum harus dihukum. Tidak ada istilah krimnialisasi bila ada yang diproses secara hukum karena dugaan pelanggaran aturan dalam bermasyarakat.
Perbudaakan spiritual yang menyasar ke Muhibbin (pengikut setia Habaib Klan Ba'alwi Al Kadzabah Rasis) adalah bukti bahwa kegagalan literasi agama. Semangat agama yang membebaskan justru tenggelam oleh gegap gempita perbudakan spiritual.
Bila kita telisik lebih dalam tentu ada keuntungan ekonomi-politik yang didapatkan dari gegap gempita perbudakan spiritual di negeri ini. Siapa yang diuntungkan? Jelas mereka yang dianggap tuan oleh para budak dalam sistem perbudakan spiritual itu.
Para Ulama dan Kiai yang memiliki semangat membebaskan rakyat dari perbudakan spiritual, jangan diam. Jika mereka diam, sistem perbudakan spiritual ini akan terus mendominasi tafsir dari agama. Jika itu terjadi, umat bergama kan kembali ke masa kegelapan.
Waallahu Alam
Komentar
Posting Komentar