"MENGGUGAT" Haul Pagaran Pemalang






Oleh : Santri Kauman


Pagaran menjadi salah satu nama tempat / wilayah yang sangat di kenal oleh masyarakat Kabupaten Pemalang, karena di tempat itu ada satu komplek makam yg di dalamnya banyak di semayamkan para Aulia Ulama dan Syuhada.


Sebut saja Mbah Kyai Abdul Hamid (mursyid Thariqoh Naqsabandiyah Kholidiyah), Mbah Kyai Asy'ari, Mbah Kyai Mu'min, Mbah Kyai Irsyad, Mbah Haji Sulaiman, Mbah Kyai Khambali, Mbah Kyai Shiddiq (pendiri Ponpes Salafiyah Kauman Pemalang), Mbah Kyai Zuhdi, Raden Mas Kyai Makmur (Bupati Pemalang yang syahid di tembak Belanda), Mbah Kyai Sya'ban Mbah (Pemimpin gerilyawan Hizbullah melawan Belanda), Kyai Sya'roni, Mas Kyai Hasan Shiddiq, Mbah Kyai Abdullah Shiddiq, Mbah Kyai Kastolani (macan podium) dan masih banyak lagi yang tidak bisa kami sebutkan semuanya, (termasuk di dalamnya ada beberapa makam Habaib dan salah satunya yakni Habib Sholeh Bin Seggaf Al Habsyi).


Di samping itu Pagaran juga menjadi salah satu tempat (dulu) untuk turun-naiknya para penumpang bus dari berbagai daerah dengan jurusan Pemalang.


Salah satu kegiatan keagamaan yang menjadi rujukan masyarakat Kab. Pemalang untuk memulai berbagai kegiatan dan rutinan di wilayah mereka masing-masing, setelah istirahat sejenak di bulan Romadlon dan Syawal adalah Haul Pagaran (adapun yang menjadi tokoh utama yang di hauli adalah Habib Sholeh Bin Seggaf Al Habsyi) yang di selanggarakan setiap tanggal 15 Syawal yang setelahnya kemudian masyarakat Kab. Pemalang memulai berbagai macam kegiatan dan rutinan keagamaan.


Manaqib atau Biografi Habib Sholeh Bin Seggaf Al Habsyi (yang sekarang setidaknya berumur 116 tahun sejak wafatnya) selalu di bacakan oleh Shohibul haul pada saat acara berlangsung.


Meskipun di komplek makam Pagaran banyak bersemayam para Aulia Ulama dan Syuhada yang kami sebutkan di atas, namun karena judul haulnya adalah hanya satu nama yakni Habib Sholeh Bin Seggaf Al Habsyi maka keberadaan nama nama para Aulia  Ulama dan Syuhada (yang lahir dari Bumi tanah Jawa yang sudah di akui ilmu dan akhlaknya) seakan tenggelam antara ada dan tiada serta tertutup oleh satu nama tersebut.


Kami tidak tau apakah itu berjalan secara alamiah ataukah memang menjadi bagian dari desain dari kelompok Habaib yang merujuk pada klan Ba 'Alawi yang lebih  menomor satukan dan mengutamakan kelompok mereka sendiri serta menomor sekiankan dan menutup munculnya para Ulama Jawa Tulen ( Pribumi).


Sebagai kota / wilayah yang tua maka Pemalang menjadi daya tarik sendiri bagi para ahli sejarah untuk menelusuri sisik-meliknya, pun bagi para ahli arkeologi untuk meneliti peninggalan zaman kuno berupa prasasti dan situs-situs yang berada di Kab. Pemalang. Nah salah satu yang penting di ungkap dan di tulis adalah adanya makam-malam para sesepuh yang mayoritas adalah para Aulia dan Ulama yang ada di hampir setiap Desa yang masuk pada wilayah Kab. Pemalang.


Oleh karena itu menjadi sebuah kewajiban dan pekerjaan rumah yang harus segera di laksanakan untuk satu persatu menelusuri menggali dan menulis sejarah / biografi para sepuh yang ada di sekitar kita agar warga masyarakat Kab. Pemalang tidak kehilangan akar sejarahnya dan agar generasi sekarang sampai seterusnya mengenal sosok para sepuh dan leluhurnya terutama para Aulia dan Ulama yang punya jasa besar dalam membangun peradaban di wilayah Kab. Pemalang.


Terkait dengan uraian singkat di atas maka di pandang perlu untuk "MENGGUGAT" Haul Pagaran Pemalang terutama pada dua hal yakni :


1. Memvalidasi keabsahan biografi dan cerita tokoh yang di hauli yakni Habib Sholeh Bin Seggaf Al Habsyi agar menjadi terang dan jelas apa jasa dan kontribusi Beliau untuk peradaban Kab. Pemalang.


2. Mengapa nama-nama besar para Aulia dan Ulama yang di semayamkan di komplek makam Pagaran tidak terekspos sehingga generasi 30 tahun terakhir menjadi buta akan siapa saja yang layak untuk di Hauli wafatnya.


Mudah mudahan lewat tulisan ini kami berharap ada gerakan yang tertata dan beradab guna membangunkan warga masyarakat Pemalang dari tidur lelapnya sehingga tak tau kemana harus merujuk dan menggali semangat membangun dan melanjutkan peradaban yang telah di perjuangkan dan di bentuk oleh para sepuh kita dahulu.


Tanpa bermaksud untuk meniadakan Haul Habib Sholeh Bin Seggaf Al Habsyi yang sudah berjalan selama ini, namun dalam pandangan kami sudah saatnya kita untuk mulai berpikir bergerak dan menata serta mengonsep Haul Pagaran di waktu yang berbeda untuk bertabarruk pada para Sepuh / Masyayikh yang ada di komplek Makam Pagaran.


Kami juga berharap Pemerintah dan semua elemen masyarakat Pemalang untuk menengok dan melihat di wilayah Dusun atau Desanya untuk adakah makam para Sepuh dan Leluhur terutama para Aulia dan Ulama yang layak dan patut kita Hauli.



Waallahu Alam 


Pemalang, 14 Syawwal 1446 H / 13 April 2025 M

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HABIB BA'ALWI, KAUM PENGECUT DI HARI PAHLAWAN

Awas Jebakan Fisik Sekte Tobrut-tobrut

Mengapa Hasil Penelitian KH Imaduddin yang Penting, Bukan Siapa Beliau