Kelakuan Muhibbin Malas Berfikir
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi
Para Muhibbim pemuja nasab Klan Ba'alwi, jika bernarasi, selalu lompat-lompat, mbulet seperti kentut yang di tahan tidak bisa menunjukan fakta yang kongkrit. Kebenaran ajaran agama, mulai dari aqidah, syareat, muamallah dst, tidak bisa di gunakan sebagai analogi dalam memahami nasab. Kecuali nasab Klan Ba'alwi sudah masuk dalam rukun iman, atau rukun Islam..!!! Percaya nasab Klan Ba'alwi seperti iman kepada Allah, Rasul dst, tendensinya sudah musyrik.
Siapapun mereka (entah itu bergelar Prof, Sarjana, Ulama, Kiai, Ustd dll) yang menjadi MUHIBBIN Habaib Klan Ba'alwi rasis penyembah berhala nasab dipastikan otomatis Goblok...!! Salah satu contohnya, ketika ditanya tentang kaidah ilmu nasab malah jawabnya menyuruh ikut guru saja. Ini bentuk Logical fallacy?? Gobloknya jadi ditampakan.
Pada tataran awam logika ini sering disebut sami'na wa ato'na, yang kemudian disalahkaprahkan dan akhirnya mencetak tradisi malas berfikir. Sing penting manut kiaine. Perkara Kiainya khilaf dan terpapar kepentingan tertentu mereka manut-manut saja seperti kerbau yang sudah di cocol hidungnya.
Untuk pemula yang masih belajar ilmu-ilmu dasar mungkin sami'na wa ato'na masih relevan. Tapi bagi tingkat lanjut yang sudah memiliki banyak literasi, maka manut guru saja dalam menyikapi sesuatu akan mematikan daya nalar, kreatifitas dan matinya ilmu. Orang jenis ini bukannya semakin pandai, namun tambah goblok dan tolol pasti..!!!!
Guru kencing berdiri murid kencing berlari, sami'na wa atho'na alias sendiko dawuh manut nunut, tidak perlu kita ngaji, tidak perlu kita sekolah yang tinggi. Selamat menjadi IQ jongkok, karena selama ini orang yang rela menjadi Muhibbin akan di kerdilkan nalar berfikir sehatnya oleh narasi-narasi kualat jika mengkritisi Habaib pujaannya apa lagi berani meneliti nasabnya bisa langsung di ancam dengan neraka, su'ul adab adalah kata jurus pamungkas Habaib untuk menyetop Muhibbin yang mulai akan menggunakan otaknya.
Muhibbin akan tunduk dan patuh kepada Habaib serta menganggapnya sebagai referensi kebenaran, apapun yang Habaib lakukan itu benar semua, hingga dalam tataran tertentu ada yang menentang dan berbuat makar ke pemerintah yang sah bahkan diantaranya tersandung kasus terorisme. Itulah mirisnya jadi Muhibbin, maka tidak salah kalau di Muhibbin sangat mudah di doktrinisasi oleh satu golongan tertentu.
Sejak kapan anda tahu Klan Ba'alwi dalam merekrut pengikutnya untuk di jadikan Muhibbin budak jongos Habaib itu menyasar ke kaum Nahdliyin..?? Dan anehnya ada Muhibbin yang memiliki gelar Sayyid dan Syarif dzuriyah Nabi SAW jalur nasabnya lewat Walisongo, sedang dirinya belum mengetahui.
Maka belajarlah, belajarlah, belajarlah.....
Waallahu Alam
Komentar
Posting Komentar