Inilah Metode Habaib Menguasai Jamiyah dan Masjid Kota
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi, HUMAS DPP PWI Laskar Sabilillah
Bahwa metode Habaib Klan Ba'alwi rasis penyembah berhala nasab dalam menguasai Jamiyah dan Masjid Kota sangatlah tersusun dengan tahapan yang sangat rapi, di samping dengan ucapan-ucapan sihirnya semisal "Saya adalah dzuriyah Nabi SAW, jika kalian memfasilitasi maka di jamin sorga".
Sebelum Jamiyah dan Masjid Kota dikuasai, mereka berkumpul terlebih dahulu dengan para Muhibbin setianya, biasanya dirumah sang Habib, disitu Muhibbin disuruh membuat jamiyah tandingan dengan membuat jamiyah Ratiban yang akan dipimpin oleh Habib senior atau Habib muda yang sedang dipromisikan, sedang Kiai dan Ustd hanyalah Muhibbin yang hanya wajib memenuhi segala kebutuhan sang Habib.
Dalam eskalasi yang lebih luas para Habaib senior akan gerilya melobi dan menemui setiap instansi pemerintahan dan menyusupkan dengan membuat jamiyah pengajian Rotiban.
Jika dinilai sudah kuat maka seluruh jamiyah Rotib yang sudah terbentuk diundang maka akan datang berduyun-duyun, acara kegiatan perayaan hari besar Isalam dari mulai Maulidan sampai Rajaban di isi oleh Habaib acaranya dipusatkan pada Masjid Kota tersebut. Disitulah awal tanda bahwa Masjid Kota telah dikuasai oleh Habaib, metode penguasaan makam leluhur pribumi atau ponpes dan majlis pun demikian polanya.
Itu adalah awal mulai faham dan ideologi Habibisme yang rasis berakidah menyembah berhala nasab masuk ke suatu daerah dan mulailah ajaran radikal disebarkan secara masiv dan terstruktur.
Dalam catatan kelam sejarah pergerakan FPI tempo lalu, sehabis bubaran pengajian mereka ngamuk tidak jelas di tempat tongkrongan anak muda, sampai warung-warung lesehan pinggir jalan disuruh tutup, hingga merambah ketoko-toko pusat Kota mereka mensweping dengan dalih melanggar syariat Islam.
Setelah kejadian biasanya langsung dikecam oleh warga setempat bersama Kiai dan Tokoh masyarakat lokal, bentrokan yang terjadi itu dikarenakan mereka masih ngotot dengan gerakan sweping yang dianggap sebagai jihad.
Pola-pola gerakan semacam ini yang merusak tatanan dalam berbangsa dan bernegara wajib kita lawan, masa lalu adalah pelajaran yang sangat berharga. Jagalah Jamiyah dan Masjid disekitar kita.
Tetap eling lan waspada
Komentar
Posting Komentar