Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

JUDICIAL REVIEW STATUS KEWARGANEGARAAN KLAN HABIB BA’ALWI KE MAHKAMAH KONSTITUSI

Gambar
Oleh : FAQIH WIRAHADININGRAT "Tanpa hukum, kehidupan akan berubah menjadi kekacauan." - Thomas Hobbes STATUS KEWARGANEGARAAN PARA HABIB KLAN BA'ALWI Seorang putra bangsa yang bernama M. Subhan, dia adalah pengacara senior dan sekaligus seorang Magister Hukum UI telah melakukan suatu langkah yang sangat berani dan bersejarah. Seorang diri dia mengajukan Judicial Review (Uji Materi) ke MK terkait status kewarganegaraan orang asing di Indonesia terutama para Imigran Keturunan Yaman. (Uji Materi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 terhadap Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, dalam permohonan Nomor 14 / PUU / PAN.MK / ARPK / 02 / 2025, pada tanggal, 21 Februari 2025). Tentu saja di dalamnya termasuk sekelompok manusia paling rasis, sombong dan arogan di Nusantara. Mereka adalah Para Habib Klan Ba’alwi Yaman yang mengaku paling mulia nasabnya, paling suci darahnya dan paling rasis tingkah-polahnya. Mereka mengaku sebagai cucu Nabi padahal orang Arab saja bukan. Mal...

Raden Sayyid Abdurrahman Wanarejan Memimpin Pasukan Melawan VOC

Gambar
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi Raden Sayyid Hambali Al Qudusi (pancer lanang trah Sunan Qudus) punya anak bernama Raden Sayyid Utsman yang bergelar Sunan Delik di Tegalmirit  Kebumen mempunyai putra bernama Raden Sayyid Syadzali bergelar Kiai Gunungkunci Kertasura mempunyai putra bernama Raden Sayyid Abdurrahman bergelar Ki Lurah Wanarejan (lurah pertama desa Wanarejan Pemalang). Ki Lurah Abdurrahman lahir di Kertasura, belajar Agama di asuh oleh Kakeknya Sunan Delik di padepokan yang berada di Tegalmirit Kebumen hingga dewasa. Sunan Delik tokoh termasyhur dan berpengaruh di era Mataram. Beberapa saat setelah geger Pecinan (Perang antara Tionghoa melawan VOC penjajah Belanda), Ki Lurah Abdurrahman berjalan dari Kebumen ke Utara dan singgah di daerah Kademangan Wetan waktu itu wilayah tersebut di kuasai oleh Ki Lurah Dongkol (makam di gedung PCNU Pemalang). Setelah ada pemekaran wilayah, Ki Lurah Abdurahman mendapatkan setengah wilayah Kademangan Wetan sisi timur lalu daerah ter...

Mengenal Sayyid Ajall Syamsudin Umar Al Bukhori leluhurnya Walisongo

Gambar
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi Bahwa gambar adalah itsbat nasab dari Naqobah Yunan (China) yang menyatakan bahwa Sayyid Ajall Syamsuddin Umar Al Bukhori bin Kamaluddin bin Syamsuddin Umar Al Bukhori bin Imamuddin bin Qosim bin Muhammad Sya'ban bin Ahmad Balaqi bin Muhammad Al Husain Al Kholwati bin Muhammad Al Hakim bin Ali Al Akbar bin Muhammad Al Askari Al Ba'aj bin Ali An Naqi bin Muhammad At Taqi bin Ali Ar Ridho bin Musa Al Kadzim bin Ja'far As Shodiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam Sayyidina Husain Asy Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Rasulullah Saw. Ketahuilah bahwa, semua Peta migrasi DNA anak cucu Walisongo bertumpu di Yunan sebelum ke Asia Tenggara dan Tanah Jawa. Artinya, memang ada leluhur Walisongo yang ada di Yunnan dan itu terbukti dengan adanya makam leluhur Syekh Jumadil Kubro disana. 1. Sayyid Ajall Syamsuddin Umar Al Bukhori, adalah Gubernur pertama Yunnan dan orang pertama yang menyebarkan agama islam di dataran China. Bel...

Silsilah Syekh Jumadil Kubro & Perjalanan Dakwah

Gambar
Oleh : Husni Mubarok Al Qudusi Walisongo yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa, seperti Gresik, Surabaya, Demak, Cirebon, dan sekitarnya. Namun siapa yang menyangkan jika dilihat dari silsilah Walisongo, mereka semua ternyata merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW. Syekh Jumadil Kubro juga diyakini sebagai bapak para Walisongo karena beberapa Walisongo seperti Sunan Ampel dan Sunan Giri merupakan cucunya. Syekh Jumadil Kubro memperoleh ilmu agama dari ayahnya dan belajar ke berbagai negara, seperti Makkah, Madinah, dan India. Sebelum melakukan dakwah, Syekh Jumadil Kubro pernah menjadi Gubernur Deccan, India. Syekh Jumadil Kubro pernah melakukan perjalanan dakwah di Samarqand (Uzbekistan), Maghribi (Maroko), maupun Kelantan (Malaysia). Selanjutnya, Syekh Jumadil Kubro tiba di Nusantara pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit dan menyebarkan agama Islam sampai Sulawesi Selatan. Dalam mengembangkan dakwah pertamanya di kalangan Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro berdakwah deng...

Mengapa Hasil Penelitian KH Imaduddin yang Penting, Bukan Siapa Beliau

Gambar
Sering kali orang yang tidak berpendidikan atau orang yang minim literasi lebih fokus pada peneliti daripada hasil penelitian itu sendiri. Padahal, dalam dunia akademis dan ilmiah, yang lebih penting adalah hasil penelitian yang didasarkan pada metodologi yang benar dan data yang valid , bukan siapa peneliti itu. KH Imaduddin Utsman Al Bantani memang sering menjadi topik yang membahas, tetapi yang seharusnya mendapat perhatian lebih adalah kesimpulan ilmiah yang ia hasilkan. Tesis beliau mengenai klaim keturunan Ba'alwi yang tidak sah sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW didasarkan pada pendekatan ilmiah yang kuat, menggunakan metode filologi, sejarah, dan analisis genetik yang sudah terbukti sah dan diterima oleh para ahli. Meskipun banyak orang mencoba mendiskreditkan penulisnya, fakta ilmiah tidak bisa terbantahkan oleh siapa penulisnya, tetapi oleh kualitas data dan analisis yang diberikan. Penelitian KH Imaduddin menggunakan pendekatan ilmiah yang sistematis, dan hasilnya ...